Bentuk perdaban
paling besar adalah penghimpunan Al-Quran. Abu Bakar Ash-shiddiq memerintahkan
kepada zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran dari pelepah kurma,kulit
binatang, dan dari hapalan kaum muslimin sebagai usaha untuk menjaga
kelestarian Al-Quran. Sejak itu Al-Quran dikumpulkan dalam satu mushaf.
Selain itu terjadi pada praktik
pemerintahan Abu Bakar terbagi beberapa tahapan,yaitu:
a. Dalam bidang pranata sosial ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial rakyat.
b. Praktik pemerintahan terpenting lainya adalah mengenai suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan menunjuk Umar bin Khaththab untuk menggantikannya. Dimana dari segi politik dan pertahanan keamanan Abu Bakar menghendaki adanya stabilitas politik dan keamanan bila pergantian pimpinan tiba saatnya.
a. Dalam bidang pranata sosial ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial rakyat.
b. Praktik pemerintahan terpenting lainya adalah mengenai suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan menunjuk Umar bin Khaththab untuk menggantikannya. Dimana dari segi politik dan pertahanan keamanan Abu Bakar menghendaki adanya stabilitas politik dan keamanan bila pergantian pimpinan tiba saatnya.
Dari penunjukan Umar tersebut,ada beberapa hal yang perlu dicatat:
1. Abu Bakar menunjuk Umar tidak meninggalkan asas musyawarah. ia lebih dahulu mengadakan konsultasi untuk mengetahui aspirasi rakyat melalui tokoh-tokoh kaum muslimin.
2. Abu Bakar tidak menunjuk salah seorang putranya atau shabatnya melinkan memilih seorang yang mempunyai nama dan mendapat tempat dihati masyarakat serta disegani oleh rakyat karena sifatnya yang terpuji.
3. Pengukuhan Umar menjadi khalifah sepeninggal Abu Bakar berjalan dengan baik dalam satu bai’at umum dan terbuka tanpa ada pertentangan di kalangan kaum muslimin,sehingga obsesi Abu Bakar untuk mempertahankan keutuhan umat islam dengan cara penunjukan itu terjamin.
1. Abu Bakar menunjuk Umar tidak meninggalkan asas musyawarah. ia lebih dahulu mengadakan konsultasi untuk mengetahui aspirasi rakyat melalui tokoh-tokoh kaum muslimin.
2. Abu Bakar tidak menunjuk salah seorang putranya atau shabatnya melinkan memilih seorang yang mempunyai nama dan mendapat tempat dihati masyarakat serta disegani oleh rakyat karena sifatnya yang terpuji.
3. Pengukuhan Umar menjadi khalifah sepeninggal Abu Bakar berjalan dengan baik dalam satu bai’at umum dan terbuka tanpa ada pertentangan di kalangan kaum muslimin,sehingga obsesi Abu Bakar untuk mempertahankan keutuhan umat islam dengan cara penunjukan itu terjamin.
Pengangkatan Umar bin Kaththab sebagai Khalifah
Abu Bakar sebelum
meninggal pada tahun 643 M/13 H,menunjuk Umar bin Al-Khaththab sebagai
penggantinya. Ada beberpa faktor yang mendorong Abu Bakar untuk menunjuk Umar
menjadi khalifah. Pertama,kekhawatiran peristiwa yang sangat menegangkan di
Tsaqifah Bani Sa’idah yang nyaris menyeret umat islam ke jurang perpecahan akan
terulang kembali,bila ia tidak menunjuk seorang yang akan menggantikannya.
Kedua,kaum anshar dan muhajirin saling mengklaim sebagai golongan yang berhak
menjadi khalifah. Ketiga, umat islam pada sat itu baru saja selesai menumpas
kaum murtad dan pembangkang.
Ekspansi masa
pemerintahan khalifah Umar bin Khaththab.
Selama 10 tahun pemerintahan Umar
(13 H./634 M-23H./644 M). Sejarah mencatat,Umar telah berhasil membebaskan
negeri-negeri jajahan Imperium Romawi dan Persiayang dimulai dari awal
pemerintahannya.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik antar islam dengan bangsa Romawi dan Persia :
1. Bangsa Romawi dan Persia tidak menaruh hormat terhadap maksud baik islam.
2. Semenjak islam masih lemah,Romawi dan Persia selalu berusaha menghancurkan Islam.
3. Bangsa Romawi dan Persia sebagai negara yang subur terkenal kemakmurannya,tidak berkenan menjalin hubungan perdagangan dengan negeri-negeri arab.
4. Bangsa Romawi dan Persia bersikap ceroboh menghasut suku-suku Badui untuk menentang pemerintahan islam dan mendukung musuh-musuh islam.
5. Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis untuk kepentingan keamanan pertahanan islam.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik antar islam dengan bangsa Romawi dan Persia :
1. Bangsa Romawi dan Persia tidak menaruh hormat terhadap maksud baik islam.
2. Semenjak islam masih lemah,Romawi dan Persia selalu berusaha menghancurkan Islam.
3. Bangsa Romawi dan Persia sebagai negara yang subur terkenal kemakmurannya,tidak berkenan menjalin hubungan perdagangan dengan negeri-negeri arab.
4. Bangsa Romawi dan Persia bersikap ceroboh menghasut suku-suku Badui untuk menentang pemerintahan islam dan mendukung musuh-musuh islam.
5. Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis untuk kepentingan keamanan pertahanan islam.
Blogger Comment
Facebook Comment